23 Okt 2012

Programkan Sektor Infrastruktur Pertanian

Harian Umum Tabengan,  
  
TAMIANG LAYANG - Sektor pertanian merupakan sektor terbesar penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRD) di Kabuapten Barito Timur (Bartim), setelah sektor pertambangan. Ini membuktikan bahwa agrobisnis ke depannya bisa ditingkatkan lagi.
Karena itu, Yuren S Bahat akan meningkatan sektor agrobisnis sebagai sektor utama dalam penyumbang PDRB di Bartim dengan pola pengembangan program sektor Infrastrukturnya di bidang pengairan, air bersih, dan listrik desa.
“Peningkatan sarana prasarana sangat utama dalam pengembangan agropolitan,” ungkap Yuren, Senin (22/10).
Menurutnya, Kabupaten Bartim merupakan salah satu kabupaten surplus beras di antara 7 kabupaten lain, di Kalteng. Terlebih lagi dengan adanya Bendungan Karau yang bisa berfungsi dengan luasan air mencapai 3834 hektare.
Selian bendungan tersebut, terdapat pula Bendunagn Tampa dan Talohen, yang akan menyatu nantinya dengan Bandungan Karau, sehingga cakuan airnya akan lebih besar untuk persawahan.
Melihat dari kondisi tersebut , Yuren berencana akan meningkatkan operasi dan  pemeliharaan (OP) pengairan sehingga fungsi pengairan persawahan tetap berfungsi dengan maksimal, dimana berdampak positif terhadap kualitas infrastruktur yang terawat dan terjaga kualitasnya.
Program tersebut akan dicanangkan dengan sebutan program pengairan lancar.
Selain hal tersebut, Yuren juga merencanakan membuka lahan sawah potensial untuk pertanian melalui program percetakan sawah. “Kita harus punya komitmen bahwa lahan persawahan jangan dialih fungsikan menjadi lahan untuk perumahan dan perkebunan,” ungkapnya.
Menurut Yuren, meski mengalami keterbatasan dana, pemerintah setempat, namun perlu adanya keseriusan menanggapi hal tersebut. Perluasan sawah akan dianggarkan melalui dana APBD Kabupaten dengan luasan capai minimal 500 hektare per tahun.
Dengan tercapainya program tersebut, lanjut pria kelahiran Desa Goha itu, maka perlu ditingkatkan sarana dan prasarana air bersih di tingkat desa se-Bartim.
Menurutnya, air bersih merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi disaat musim penghujan dan kemarau. “Program air bersih dicanangkan untuk bisa dinikmati disetiap musim penghujan maupun kemarau,” katanya.
Percepatan air bersih tersebut akan diprogramkan secara terpadu antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Dengan dana yang cukup dari APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten, maka keterpaduan dana tersebut untuk pembangunan akan cepat terlaksanan dengan baik.
Dijelaskan Yuren, selain menggunakan dana pemerintah, maka bisa pula dilakukan dengan sistem bapak angkat dari pihak investor setempat yang bisa mengembangkan progam air bersih dengan dana Sumbangan Pihak III. Bapak Angkat tentunya akan memiliki tanggungjawab dalam penyediaan air bersih sementara operasionalnya akan diserahkan kepada pihak pemerintah yang membidangi teknisnya, dimana dilakukan kepengurusan di instansi teknis tersebut. 
Masih adanya desa atau kampung yang belum teraliri listrik di Bartim ternyata menarik perhatian Yuren S Bahat. Dirinya memiliki program tersendiri untuk adanya listrik masuk desa.
Hal ini tentunya akan dilakukan koordinasi secara proaktif dari pihak pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat. “Dengan adanya listrik masuk desa, maka masyarakat secara umum bisa menikmati energi listrik. Jika padam, maka akan ada suplaiannya dari PLTU,” katanya. c-bib