- Ditulis oleh : Harian Umum Tabengan
TAMIANG LAYANG-Seperti
halnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terkenal dengan gayanya
blusukan. Hal serupa juga dilakukan oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Barito Timur (Bartim) Periode 2013- 2018, Yuren-
Yusran.Yuren-Yusran yang dikenal dengan gaya blusukannya itu kini
melakukan kunjungan ke seluruh wilayah yang ada di Bartim guna menjalin
silahturami dengan warga. Tujuannya sederhana, untuk mengetahui kondisi
lingkungan serta masyarakat Bartim dengan benar. Sehingga dapat
diketahui apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan yang dihadapi
masyarakat selama ini.Salah seorang warga di Desa Bentot, Kecamatan
Patangkep Tutui Erau mengatakan, gaya blusukan yang dianut Yuren-Yusran
disambut baik oleh warga.
Mengingat gaya seperti itulah, seorang
pemimpin dapat mengetahui, apa saja kesulitan yang sebenarnya dihadapi
masyarakat.“Pemimpin harusnya seperti itu, agar tahu permasalahan yang
kami hadapi selama ini. Kalau tidak turun ke lapangan bagaimana dia
merencanakan pembangunan yang diprioritaskan dan berpihak terhadap
warga,” kata Erau saat ditemui Tabengan, Senin (11/2).Ia menambahkan,
terlebih mereka Calon Bupati- Wakil Bupati Bartim pada Pemilu Kada
mendatang tentu harus bisa menyerap aspirasi masyarakat, serta melihat
kondisi lingkungan di Bartim secara menyeluruh.“Apa yang dilakukan
Yuren-Yusran patut dicontoh. Mereka bukan melakukan kampanye, namun
mereka hanya sekadar melihat langsung kodisi lingkungan serta
bersilahturami dengan masyarakat yang dijumpai,” ujarnya
menambahkan.Erau mengharapkan, agar pasangan Yuren- Yusran dapat
terpilih pada pemilu kada mendatang mengingat sosok kedua pemimpin
tersebut bersahaja, dan tidak segan untuk turun ke lapangan. “Kami ingin
punya pemimpin yang mau ke lapangan dan berbaur dengan warga bukan
sekadar duduk diam di kursi jabatannya saja,” tegasnya.
Sementara itu, Ariani salah satu warga di Desa Tangkan, Kecamatan
Awang mengatakan, Yuren- Yusran merupakan Calon Bupati-Wakil Bupati yang
harus memimpin Bartim selanjutnya. Dengan gaya blusukan seperti itu,
tentu roda perencanaan pembangunan di Bartim ke depan, dapat tertata dan
terencana lebih baik.
Ia menambahkan, tentu semua orang sama- sama tahu. Kalau daerah
dipimpin oleh individu yang enggan turun ke lapangan, maka perencanaan
dalam pembangunan tidak akan optimal. Hal tersebut wajar, karena dalam
perencanaannya, tidak melibatkan peran serta dan aspirasi dari
masyarakat.
“Pemimpin yang baik, adalah yang bersedia turun ke lapangan
bersilahturami dan berbincang dengan warga, guna mengetahui apa yang
menjadi permasalahan mereka,” kata Ariani. c-aht