12 Feb 2013

Yuren-Yusran Blusukan

TAMIANG LAYANG-Seperti halnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terkenal dengan gayanya blusukan. Hal serupa juga dilakukan oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Barito Timur (Bartim) Periode 2013- 2018, Yuren- Yusran.Yuren-Yusran yang dikenal dengan gaya blusukannya itu kini melakukan kunjungan ke seluruh wilayah yang ada di Bartim guna menjalin silahturami dengan warga. Tujuannya sederhana, untuk mengetahui kondisi lingkungan serta masyarakat Bartim dengan benar. Sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan yang dihadapi masyarakat selama ini.Salah seorang warga di Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui Erau mengatakan, gaya blusukan yang dianut Yuren-Yusran disambut baik oleh warga.
Mengingat gaya seperti itulah, seorang pemimpin dapat mengetahui, apa saja kesulitan yang sebenarnya dihadapi masyarakat.“Pemimpin harusnya seperti itu, agar tahu permasalahan yang kami hadapi selama ini. Kalau tidak turun ke lapangan bagaimana dia merencanakan pembangunan yang diprioritaskan dan berpihak terhadap warga,” kata Erau saat ditemui Tabengan, Senin (11/2).Ia menambahkan, terlebih mereka Calon Bupati- Wakil Bupati Bartim pada Pemilu Kada mendatang tentu harus bisa menyerap aspirasi masyarakat, serta melihat kondisi lingkungan di Bartim secara menyeluruh.“Apa yang dilakukan Yuren-Yusran patut dicontoh. Mereka bukan melakukan kampanye, namun mereka hanya sekadar melihat langsung kodisi lingkungan serta bersilahturami dengan masyarakat yang dijumpai,” ujarnya menambahkan.Erau mengharapkan, agar pasangan Yuren- Yusran dapat terpilih pada pemilu kada mendatang mengingat sosok kedua pemimpin tersebut bersahaja, dan tidak segan untuk turun ke lapangan. “Kami ingin punya pemimpin yang mau ke lapangan dan berbaur dengan warga bukan sekadar duduk diam di kursi jabatannya saja,” tegasnya.
Sementara itu, Ariani salah satu warga di Desa Tangkan, Kecamatan Awang mengatakan, Yuren- Yusran merupakan Calon Bupati-Wakil Bupati yang harus memimpin Bartim selanjutnya. Dengan gaya blusukan seperti itu, tentu roda perencanaan pembangunan di Bartim ke depan, dapat tertata dan terencana lebih baik.
Ia menambahkan, tentu semua orang sama- sama tahu. Kalau daerah dipimpin oleh individu yang enggan turun ke lapangan, maka perencanaan dalam pembangunan tidak akan optimal. Hal tersebut wajar, karena dalam perencanaannya, tidak melibatkan peran serta dan aspirasi dari masyarakat.
“Pemimpin yang baik, adalah yang bersedia turun ke lapangan bersilahturami dan berbincang dengan warga, guna mengetahui apa yang menjadi permasalahan mereka,” kata Ariani. c-aht